LEMBAR HASIL
KERJA
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
Judul
Praktikum : Preparat Tetes
Bergantung (Hanging drop)
Nama
/ NIM :
Neddy Ferdiansyah / 08101004016 Kelompok : V (Lima)
I.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah :
Untuk
melihat pergerakan mikroorganisme.
II. LANDASAN TEORI
Salah satu alat untuk melihat sel
mikroorganisme adalah denga mikrosop cahaya karena dengan mikroskop kita dapat
mengamati sel bakteri yang tidak dapat melihat dengan mata telanjang. Pada umumnya
maka tidak mampu membedakan benda dengan diameter ebih kecil dari 0,1 mm
(Anonim 2009: 1).
Mikroorganisme di pelajari di
laboratorium untuk banyak tujuan. Derajat perinciaan untuk mempelajari itu
bergantung pada maksud pemeriksaan laboratorium tersebut sebagai contoh seorang
ahli mikro biologi mungkin hanya mau menentukan tipe utama atau tipe jasad
renik yang terdapat dalam suatu spesimen harus mengidentifikasi setiap jenis
dalam spesimin yang di ambil dari seorang pasien agar hasil yang diinginkan
sesuai (Pelczar & Chan 2005: 68).
Preparat tetes bergantung
memungkinkan pemeriksaan organisme hidup yang tersintensi dalam zat
air.Preparat ini di peroleh dengan menaruh setetes zat alir yang mengandung
organisme pada kaca objek dan menutup nya dengan kaca.kaca yang sangat tipis
dinamakan kaca tutup.untuk mengurangi laju penguraian dan penguapan atau
meniadakan aliran udara.tetesan itu biasa nya dilingkari dengan jeli petroleom
atau bahan serupa sehingga antara kaca objek dan kaca penutup tertutup rapat (Anonim
2010: 1).
Gerakan dari bakteri dapat di bagi
dua yaitu gerak aktif dan gerak pasif.Gerak pasif adalah gerak yang disebabkan
dari benda-benda disekitarnya dan mengakibatkan bakteri terbawa pergerakan dari
lingkungannya, sedangkan gerak aktif adalah gerak bakteri yang tidak
dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya sehingga bakteri dapat bergerak bebas
tanpa ada pengaruh dari lingkungannya (Anonim 2011: 2).
Pengamatan morfologi sel bakteri
secara mikroskopis memerlukan teknik dan cara khusus yaitu dengan cara
pengecatan pewarnaan dan tapa pengecatan. Fungsi dari pengecatan adalah untuk
member warna pada sel, membedakan satu bakteri dengan bakteri lainnya meskipun
morfologinya sama dan untuk mengetahui sifat bakteri. Pengamatan bakteri tanpa
pengecatan dilakukan dengan menggunakan teknik yang menggunakan kondensor
khusus dan cara tetes bergantung (Pelczar 2005: 68).
Berdasarkan cara pergerakannya
mikroba dapat dibagi yaitu mikroba yang bergerak secara motil dan non motil.
Mikroba motil adalah mikroba yang dapat bergerak karena mempunyai flagella,
sedangkan bakteri yang non motil tidak dapat bergerak karena tidak memiliki
flagella untuk dapat melihat pergerakan dari mikroba dapat dilakukan pengamatan
dengan cara preparat tetesan bergantung dan keuntungan preparat tetesan
bergantung ini adalah preparat ini dilindungi oleh vaselin sehingga tidak
terjadi penguapan bakteri sehingga dapat juga dilihat dengan media padat
(Anonim 2011: 2).
Preparat basah dipriksa dengan
mikroskop medan terang, sangatlah penting untuk menyesuaikan untuk menyesuaikan
sumber cahayanya dengan benar. Intensitas cahaya dapat dikurangi dengan filter
khusus mikroskopi medan gelap dan mikroskop kontras fase memberikan keuntungan
khusus untuk pemeriksaan sel-sel mikroba yang tidak diwarnai yang tersuspensi
dalam cairan. Ada dua macam preparat
yang bersifat basah yaitu sekapan basah dan tetes bergantung kedua macam
preparat tersebut menggunakan setetes cairan yang mengandung mikroba hidup,
preparat ini digunakan dalam mikrobiologi untuk pengamatan bentuk organisme seperti
bakteri dan jamur (Pelczar & Chan 2005: 81).
III.
HASIL
PENGAMATAN
1.
Preparat
tetes bergantung
Keterangan
1. Bakteri
2. Arah
pergerakan
3. Medium air selokan
IV.
PEMBAHASAN
Pengamatan
preparat tetes bergantung didapatkan hasil pada tetesan air selokan terdapat
pergerakan euglena yang bergerak secara memutar ke atas.Euglena yang terlihat
berwarna hijau,berbentuk lonjong dan pipih. Menurut Irianto (2077: 26) menyatakan
bahwa euglena merupakan protozoa yang mempunyai flagel serta memiliki klorofil
dan kloroflas yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan tingkat tinggi. Para
ahli tumbuhan sebagai dunia tumbuhan karena mengandung klorofil sedangkan par4a
ahli hewan memasukan euglena sebagai
hewan karena bergerak secara aktif dan memiliki bintik mata.
Gerak
brown merupakan salah satu gerak yang merupakan suatu gerak yang dapat
menstabilkan koloid karena gerak terus menerus,maka partikel koloid ini dapat
mengimbangi gaya gravitasi sehingga tidak mengendap, semakin kecil ukuran
koloid, maka semakin cepat pula gerak brown terjadi, demikian pula semakin
besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak brown terjadi. Hal ini
menjelaskan mengapa gerak brown sulit diamati dalam pengamatan danm tidak ditemukan
dalam zat padat (suspensi). Menurut Anonim (2011: 1),bahwa sel prokariotik yang
bersifat unisellular tidak mengandung struktur yang di batasi membrane didalam
sitoplasma nya disebut bakteri. Sebagian besar bakteri dapat berubah-ubah
bentuk atau sifat yang di sebut pleomorfik. Pada jenis permanen merupakan hasil
perubahan genetic yang irreversible.
Berdasarkan
praktikum tentang hanging drop ini atau tetesan bergantung ini bertujuan untuk
mengamati pergerakan bekteri, dalam pengamatan ini digunakan suatu alat yaitu mikroskop.
Menurut Prescott (1993: 20), bahwa mikroskop digunakan untuk melihat
mikroorganisme yang tidak terlihat oleh mata telanjang, karena kita dapat
menggunakan perbesaran agar mikroorganisme terlihat dengan jelas. Perbesaran
total objek dapat dengan mengalihkan perbesaran lensa objek dengan mengalihkan
perbesaran lensa okuler.
Vaseline dalam pembuatan preparat tetes
bergantung agar bakteri atau bahan yang akan diamati atau dijadikan preparat
tidak keluar atau bakteri ada terkurung didalam lubang kaca benda, sehingga
tidak akan terhambur kemana-kemana. Adapun pada percobaan ini didapatkan hasil
preparat yang telah diamati menggunakan mikroskop. Menurut pendapat Anonim (2011: 1), bahwa
gerakan yang terdapat pada preparat air got adalah gerakkan bakteri
berliku-liku dan biasanya maju, sedangkan pada preparat air sungai terdapat
hasil gerakkan Brown yang biasanya lurus-lurus dan tak tentu arahnya. Pada
preparat air sungai
tidak didapatkan hasil atau gerakkan bakteri, itu dikarenakan kandungan bakteri
yang terdapat pada air sungai
lebih sedikit dari pada air got,
serta air sungai lebih jernih dibandingkan dengan air selokan.
Mikroskop
memiliki bermacam-macam jenis. Hal
ini sesuai dengan pendapat yang dinyatakan oleh
Prescott (1993: 23), bahwa mikroskop cahaya memiliki perbesaran
maksimal 1000 kali, mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa
objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Karena keterbatasan daya tembus
cahaya maka sulit untuk bias mendapatkan perbesaran yang lebih tinggi. Untuk
mengamati bagian-bagian sel yang sangat halus digunakan mikroskop elektron yang menggunakan magnet sebagai
pengganti lensa.
Vaselin
dalam pembuatan preparat tetes bergantung digunakan supaya bakteri atau bahan
yang akan diamati tidak keluar dari wilayahnya, jadi bakteri terkurung di dalam
ruang kaca benda, sehingga tidak akan beredar kemana-mana. Menurut Anonim
(2011: 1), bahwa adanya gerakan bakteri biasanya berliku-liku dan biasanya
maju, sedangkan preparat air sungai terdapat hasil gerakan brown yang biasanya
lurus-lurus dan tak tentu arahnya. Dalam praktikum ini, pengamatan terhadap air
sungai lebih sedikit dari pada air got, serta air sungai lebih sedikit daripada
air got.
Berdasarkan
hasil pengamatan gerak bakteri maju
dan arah
pergerakannya tak menentu,
sel bakterinya berbentuk bulat lonjong dengan warna hijau dan protozoa
yang berwarna hijau dan hitam pada membran luarnya dan tanpa dilengkapi inti.
Bakteri ini dari medium yang berasal dari air selokan yang berupa jenis Eschericia Coli yang memang sering berada di tempat-tempat seperti air
yang tergenang. Menurut Volk
(1993: 56) berpendapat bahwa bakteri E.
Coli ini melakukan pergerakan bolak-balik yang mortalitasnya disebabkan
karena memiliki flagela. Flagela bakteri berbentuk silinder, bentuk sulur
spiral ditemukan hampir semua bakteri yang berenang bebas.
Pergerakan
bakteri yang aktif tidak dipengaruhi oleh lingkungan sehingga bakteri dapat
bergerak bebas. Menurut Anonim (2011: 2), bahwa gerakan dari bakteri dapat di
bagi dua yaitu gerak aktif dan gerak pasif.Gerak pasif adalah gerak yang
disebabkan dari benda-benda disekitarnya dan mengakibatkan bakteri terbawa
pergerakan dari lingkungannya, sedangkan gerak aktif adalah gerak bakteri yang
tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya sehingga bakteri dapat bergerak
bebas tanpa ada pengaruh dari lingkungannya.
Pergerakan
pada bakteri yang bersifat motil menunjukkan pergerakan yang lebih kompleks
menuju ke arah tertentu (bukan gerak brown), sedangkan gerak pada bakteri yang
bersifat tidak motil adalah gerak maju mundur secara zig-zag yang disebut
dengan gerak brown. Menurut Anonim (2011: 4), gerak brown terjadi karena adanya
benturan dengan molekul air. Gerakan ini terjadi karena adanya tumbukan antara
molekul-molekul pelarut dengan molekul koloid.
Bakteri
biasanya diteliti di laboratorium yang berukuran antara 0,5-2 mm lebarnya, dan
1-5 mm panjangnya, sehingga pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan
ukuran setiap bakteri yang akan diamati. Menurut Irianto (2002: 56), bahwa
sekarang pengukuran yang lebih tepat dilakukan dengan alat mikrometer yang
diletakkan pada lensa okuler, dan skala yang terdapat pada mikrometer yang
diletakkan di kaca objek. Pada sebagian besar bakteri, dapat berubah-ubah
bentuk atau sifat yang disebut bentuk pleomorfik. Pada jenis permanen,
merupakan hasil perubahan genetik yang irreversible.
Hanging drop atau
biasa dikenal dengan preparat tetes bergantung merupakan salah satu cara untuk
mengamati mikroba yang berada di genangan air. Menurut Anonim (2010: 1), bahwa
preparat tetes bergantung memungkinkan pemeriksaan organisme hidup yang
tersintensi dalam zat air.Preparat ini di peroleh dengan menaruh setetes zat
alir yang mengandung organisme pada kaca objek dan menutup nya dengan kaca.kaca
yang sangat tipis dinamakan kaca tutup.untuk mengurangi laju penguraian dan
penguapan atau meniadakan aliran udara.tetesan itu biasa nya dilingkari dengan
jeli petroleom atau bahan serupa sehingga antara kaca objek dan kaca penutup
tertutup rapat.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang
telah dilaksanakan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Bakteri
memiliki pergerakan maju dan tidak tentu arah.
2.
Vaseline
digunakan agar bakteri terkurung pada daerah pengamatan.
3.
Pergerakan
bakteri dipengaruhi oleh adanya flagela pada permukaan tubuhnya
4. E. Coli cenderung bergerak ke arah tepi untuk mendapatkan
udara karena bakteri ini termasuk aerob.
5. Bentuk bakteri yang didapat berupa bentuk basil
0 komentar:
Post a Comment