Ads 468x60px

Showing posts with label Biologi Umum. Show all posts
Showing posts with label Biologi Umum. Show all posts

Thursday, 17 April 2014

Aves




Aves (burung)
berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas,  dan “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari tentang burung. Definisi aves (burung) adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal). Kaki pada aves (burung) digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang (dengan selaput interdigital).
Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.

Aves menjalani hidup relatif di darat. Sebagian spesies mendiami pohon-pohon. Jenis tertentu, seperti penguin, hidup di daratan kutub utara namun mencari makanan dengan berenang di laut. Jenis lainnya juga mencari makanan di danau dan perairan tawar lain.

Ciri-ciri Aves
1. Suhu tubuh tidak dipengaruhi lingkungan (Homoiterm)
2. Secara umum memiliki bulu
3. Bernapas dengan paru-paru
4. Memiliki Pundi-pundi udara (Sakus pneumatikus)
5. Mulut tidak bergigi
6. Peredaran darah tertutup
7. Ovipar
8. Kulit kaki bersisik (Tasometatarsus)
9. Memiliki Sayap

Secara Umum tubuh Aves ditutupi oleh bulu.
Menurut letaknya terdiri dari
1.Remiges  : Bulu besar (Sayap)
2. Rectrices : Bulu ekor
3. Tectrices : Bulu kecil (Seluruh tubuh)
4. Parapterum : Disekitar Bahu
5. Alula : Pada Jari-jari sayap

Menurut Susunan atau bentuk
1. Filoplumae (Bulu kecil)
2. Plumulae
3. Plumae (Bulu Sempurna)

Sistem gerak
Anggota gerak terdiri dari dua pasang, sepasang untuk terbang dan sepasang untuk berjalan, bertengger dan berenang

Sistem Pencernaan
Mulut ---> Kerongkongan --> Tembolok --> Lambung kelenjar --> Empedal --> Usus halus --> Usus besar--> Kloaka/ anus

Sistem peredaran darah
Paru-paru --> Serambi kiri --> bilik kiri --> Seluruh tubuh --> Serambi kanan --> bilik kanan --> Paru-paru

Sistem pernapasan
Pernapasan pada aves menggunakan paru-paru dan dibantu oleh pundi-pundi udara ( Sakus Pneumatikus)

Fungsi Pundi-pundi udara
1. Membantu pernapasan saat terbang
2. Menyimpan cadangan oksigen
3. Memperbesar/memperkecil berat jenis tubuh saat berenang
4 Mencegah hilangnya panas tubuh yang berlebih

Saturday, 7 December 2013

MIKROSKOP DAN CARA PENGGUNAANNYA


LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM I
“MIKROSKOP DAN CARA PENGGUNAANNYA”


OLEH :
NAMA                       :   NEDDY FERDIANSYAH
NIM                            :   08101004016
KELOMPOK            :   1 (SATU)
ASISTEN                   :   WENI ERISKA






LABORATORIUM ZOOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2012

ABSTRAK
Praktikum yang berjudul “Mikroskop dan penggunaannya” ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 September 2010, pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui bagian–bagian mikroskop dan fungsi dari tiap–tiap bagian pada mikroskop serta cara penggunaannya.. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah air, cotton buds, kaca benda, kaca penutup, kertas, mikroskop, minyak imersi, pipet tetes, pensil, silet. Adapun hasil yang didapatkan berupa gambar bagian-bagian mikroskop dan cara penggunaannya. Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa mikroskop berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron dan Perbesaran yang sering  terdapat pada mikroskop optic yaitu 4x10, 10x10 dan 40x10.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Makhluk hidup dibedakan menjadi dua menurut bentuk dan struktur sel nya yaitu bersel banyak dan makhluk hidup bersel satu, makhluk ini tidak dapat terlihat dengan mata kita,  karena panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah atau daya lihat yang sangat terbatas. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam penelitian atau pengamatan tentang organisme yang tidak bisa dilihat dengan mata, terutama dalam bidang  biologi adalah mikroskop dalam (bahasa latin mikro diartikan kecil sedangkan scopium berarti penglihatan).  Mikroskop merupakan salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk membantu manusia dalam suatu penelitian ilmiah untuk melihat benda yang berukuran mikro yang tidak dapat di lihat dengan mata telanjang (Syamsuri 2003: 21).
Bakteri adalah makhluk hidup yang kecil sehingga tidak bisa di lihat dengan mata telanjang (tanpa bantuan alat pembesar). Begitu juga hal nya dengan paramecium dan sebagainya sehingga bantuan alat pembesar ini sangat diperlukan. Alat pembesar ini selain diperlukan untuk melihat bakteri, alat pembesar juga sangat diperlukan untuk melihat isi dari sel pada makhluk hidup, bentuk organisme-organisme yang kecil, untuk melihat jaringan yang ada di dalam tubuh organisme, serta banyak lagi hal lainnya (Campbell 2000:112).
Pancaindera manusia memiliki kemampuan daya pisah terbatas, oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu yaitu berupa mikroskop yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati objek yang sangat halus sekalipun (Syamsuri 2003: 21).
Mikroskop pertama kali ditemukan pada tahun 1632 oleh seorang ilmuan berkebangsaan Belanda bernama Antoni Van Leeuwenhoek. Beliau berhasil membuat mikroskop berlensa tunggal yang sederhana. mikroskop yang ditemukan pertama kali ini penbesarannya dapat mencapai pembesaran sekitar 270 kali. Dengan mikroskop ini Antoni Van Leeuwenhoek dapat meIihat benda kecil dalam tetesan air sekalipun (Syamsuri 2004: 6).
Mikroskop cahaya digunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyimpanan sumber cahaya dari luar yang di kumpulkan oleh cermin akan mengenai spesimen sehingga menghasilkan bayangan dari spesimen yang akan di perbesar oleh lensa dan kemudian diterima oleh mata. Ada juga mikroskop-mikroskop lain seperti mikroskop ultra violet. Mikroskop ultra violet menggunakan sinar ultra violet sebagai sumber cahaya, dan dilengkapi dengan alat pemotret sebagai alat pengamatannya. Oleh karena sinar ultra violet mempunyai panjang gelombang lebih pendek daripada sinar biasa, maka mikroskop ini mempunyai daya pisah yang lebih kuat Untuk memperoleh objektif  yang baik  (Kartasapoetra 1991: 235).
Setelah ditemukannya mikroskop oleh Anton Van. Leeuwenhoek, tak lama kemudian seorang ilmuan bemama Robert hooke juga menemukan mikroskop berlensa tunggal yang merupakan pengembang dari mikroskop sebelumnya. Mikroskop Robert H memiliki lampu kondensor, sehingga dapat melihat objek dengan sangat jelas, oleh karena itu pengembangan mode baru mikroskop terus dilakukan (Syamsuri 2003: 21).
Secara umum mikroskop dibedakan menjadi dua macam yaitu mikroskop sederhana dan mikroskop majemuk, mikroskop sederhana adalah mikroskop yang hanya menggunakan satu lensa sedangkan mikroskop majemuk adalah mikroskop yang menggunakan serangkaian lensa misalnya mikroskop cahaya dan mikroskop elektron (Aryulina 2003: 212).
Hingga saat ini sudah ada dua macam mikroskop yaitu mikroskop cahaya yang biasa banyak digunakan dalam bidang pendidikan dan mikroskop elektron yang digunakan bidang kedokteran karena mikroskop elektron ini mempunyai pembesaran yang lebih dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Mikroskop elekron ini menggunakan elektron berkecepatan tinggi yang dapat di samakan dengan sinar-x (Campbell 2000: 111).

1.2. Tujuan
 Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bagian–bagian mikroskop dan fungsi dari tiap–tiap bagian pada mikroskop serta cara penggunaannya.
Cara Seo Blogger