Ads 468x60px

Friday, 6 December 2013

Pembuatan Media


LEMBAR HASIL KERJA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Judul Praktikum    : Pembuatan Media
Nama / NIM          : Neddy Ferdiansyah / 08101004016       Kelompok  : V (Lima)
Asisten                   : Erni Angraini                                          Tanggal      : 04-10-2011

I.                   TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah:
Untuk mengetahui berbagai cara pembuatan medium dan membandingkan medium yang disterilisasi dan yang tanpa disterilisasi.

II.                LANDASAN TEORI
Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroba, diperlukan suatu substrat yang disebut media. Sedangkan media itu sendiri sebelum dipergunakan harus dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan. Susunan bahan baik berbentuk bahan alami (toge, kentang, daging, tahu, wortel), atau bahn buatan (senyawa kimia organik atau anorganik) yang digunakan dan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba dinamakan medium. Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak pengujian sifat-sifat fisiologi dari perhitungan. Jumlah mikroba yang terdapat pada media (Anonim 2011: 3).
Medium pembiakan penyubur dibuat dari medium pembiakan dasar dengan penambahan zat-zat lain untuk mempersubur pertumbuhan bakteri tertentu, yang pada medium pembiakan dasar tidak dapat tumbuhdengan baik. Untuk keperluan ini kedalam medium pembiakan dasar sering ditambahkan darah, serum, cairan tubuh, ekstrak hati, otak dan sebagainya (Irianto 2007: 124).
Medium yang di dalamnya ditumbuhi, oleh bakteri akan berarak dalam susunannya sesuai dengan kebutuhan jenis-jenis yang bersangkutan. Beberapa bakteri dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam organik dan ditambah dengan sumber karbon organik, seperti gula. Bakteri lain memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yang padanya ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lain hampir ke semua media yang biasanya dipakai yang dapat dibeli secara komersial sebagai tabung kering (Anonim 2011: 1).
Agar mikroba dapat tumbuh dengan baik pada suatu media harus memenuhi syarat-syarat antara lain harus mempunyai tekanan osmosi, tegangan permukaan dan pada pH yang sesuai kebutuhan mikroba yang dibutuhkannya, harus mengandung semua zat hara yang mudah dipergunakan oleh mikroba, tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan agar mikroba yang diinginkan dapat tumbuh dengan baik (Dwidjoseputro 1998: 134).
Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkinkan tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya juga memungkinkan selnya berhimpun membentuk koloni. Sekelompok sel yang dapat dilihat dengan mata biasa semua sel dalam koloni itu sama, dianggap adalah suatu keturunan mikroorganisme (Anonim 2011: 3).
Media dapat digolongkan berdasarkan atas susunan kimia, sifat wujudnya dan fungsinya. Penggolongan media berdasarkan tujuan kimia, antara lain media anorganik yaitu media yang tersusun dari bahan anorganik. Media organik yaitu media yang tersusun dari bahan-bahan organik. Media sintetik yaitu media yang susunan kimianya dapat diketahui dengan pasti. Media ini biasanya digunakan untuk menumbuhkan dan mempelajari taksonomi mikroba. Penggolongan media sesuai dengan wujudnya antara lain adalah cairan, padat yang biasanya dalam bentuk bahan-bahan organik, misalkan adalah silica gel. Media padat yang biasanya dicairkan yaitu apabila dalam keadaan panas akan cair (Sutedjo 1996: 276).


III.             HASIL PENGAMATAN
No.
Jenis Media
Cara Pembuatan
Kegunaan
1.
Media agar dalam cawan petri


Ditimbang media NA, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer. Lalu ditambahkan aquades. Panaskan diatas hot plate sampai mendidih. Tuangkan kedalam cawan petri jika telah didinginkan (cawan petri tersebut telah disterilkan) kurang lebih 15 ml dan ditunggu sampai padat. Cawan kemudian dibungkus. Untuk media steril di autoklaf, lalu disimpan didalam inkubator.
Merupakan media untuk penanaman mikroba dan untuk mengisolasi mikroba
2.
Media agar miring
Ditimbang media seperlunya lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Masukkan magnetic stirrer ditutup dengan aluminium. Panaskan diatas hot plate sampai mendidih. Kemudian diangkat, untuk media miring dimasukkan ke dalam tabung teaksi 15 ml, dan tabung reaksi dimiringkan. Setelah beku dibungkus dengan kertas lalu diautoklaf.
Agar terbentuk ruangan atau tempat yang lebih luas untuk penanaman biakan bakteri
3.
Media agar tegak
Pembuatan media sama dengan agar miring, setelah itu dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 8 ml ditutup dengan kertas. Untuk media yang akan disterilkan dimasukkan ke dalam autoklaf.

Untuk menumbuhkan bakteri, pengujian sifat-sifat fisiologis, serta untuk mengisolasi bakteri

Macam-macam media




    NA tegak                    PDA tegak                  NA miring            PDA miring



 
                 NA cawan petri                                        PDA cawan petri

IV.             PEMBAHASAN
Pembuatan media cair dengan cara mendidihkan media NA dimana NA mempunyai komposisi yang terdiri dari ekstrak agar-agar yang didalamnya mengandung protein, karbohidrat, vitamin, juga terdapat faktor pertumbuhan yang tidak mampu disintesis oleh mikroorganisme. Menurut Waluyo (2004: 67), bahwa mikroba dapat menembus medium kapas yang hidup didalam medium kaldu atau medium NA. Hal ini disebabkan karena medium mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba dan mengangkat asam amino, vitamin atau nukleotida.
Media agar untuk bakteri digunakan media NA (Nutrient Agar) dimana NA berfungsi  untuk membiakkan berbagai macam bakteri. Sedangkan medium NA yang instan merupakan media non sintetik, karena menggunakan bahan yang terdapat di alam, biasanya tidak diketahui kandungannya. Menurut Anonim (2010: 2), bahwa struktur protein media non sintetik itu besar dan relatif insolubel yang mana hanya sebagian kecil bakteri saja. Susunan dan kadar nutrisi suatu medium untuk pertumbuhan mikroba harus seimbang agar dapat tumbuh optimal. Hal ini perlu dikemukakan mengingat banyak senyawa yang menjadi zat penghambat atau racun bagi mikroba jika kadarnya terlalu tinggi.
Medium pembiakan selektif dalam pemakaiannya diberi bermacam-macam bentuk yang sesuai dengan tujuannya, yaitu bentuk medium cair dan bentuk medium padat dengan penambahan agar-agar atau gelatin. Menurut Irianto (2006: 127), bahwa bentuk lempeng dibekukan dalam pinggan petri. Bentuk miring dibekukan dalam tabung. Bentuk tegak, dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung. Bila konsentrasi agarnya dikurangi menjadi 1/2-1/4 persen menjadi medium setengah padat yang digunakan untuk pemeriksaan gerak bakteri.
Media atau substrat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba. Menurut Suriawiria (2005: 75) bahwa media merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrien) yang berguna untuk pembiakan mikroba. Beberapa bakteri dapat hidup dengan baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam organik dan ditambah sumber karbon organik seperti gula. Hampir semua media yang dipakai sehari-hari yang dapat dibeli secara komersil sebagai tabung kering.
Medium pembiakan dasar adalah medium pembiakan sederhana yang mengandung zat-zat yang umum diperlukan oleh sebagian besar mikroorganisme, dan dipakai juga sebagai komponen dasar untuk membuat medium pembiakan lain. Hal ini sesuai dengan penjelasan Irianto (2007: 123-124), medium ini dibuat dari 3 gr ekstrak daging, 5 gr pepton dan 1000 ml air, dinamakan juga bilyon nutrisi. Dengan penambahan 15 gr agar-agar diperoleh apa yang dinamakan agar nutrisi atau bulyon agar. Sebagai pengganti ekstrak daging dapat dipakai air kaldu yang dibuat dari 1 kg daging segar bebas lemak yang direbus dengan air sampai diperoleh 2000 ml air kaldu setelah disaring, kemudian ditambahn ½ % natrium klorida.
Komponen anorganik maupun organik mareupakan substrat ataupun medium yang baik bagi kehidupan mikroorganisme. Menurut Dwidjoseputro (1998: 132), mikroorganisme penghuni tanah merupakan campuran populasi dari protozoa (amoeba, flagela, ciliata) bakteri (Clostridium, Rhizobium), alga (ganggang) seperti alga biru, hijau dan jamur terutama jamur tingkat rendah.
Dalam pembuatan media dapat digunakan 3 (tiga) buah larutan peptone dengan pH >9 yang berfungsi untuk membantu pembiakan media larutan PCA (Potato Clostirel Agar) dengan menggunakan tempe (kapang) dan tomat (khamir), pembuatan media ini harus dipersiapkan selama 2-3 minggu. Menurut Anonim (2011: 2), jenis-jenis medium bermacam-macam sesuai dengan kepentingan dari penggunaannya dan untuk keperluannya. Jenis medium yang bermacam-macam tersebut merupakan medium hasil dari bahan buatan tangan manusia yaitu berupa medium cair, semi padat, dan padat, kering, sintetik, non sintetik. Medium itu sendiri merupakan bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikrobia.
Kebanyakan bakteri suka tumbuh pada dasar makanan. Tetapi bakteri patogen seperti Mycobacterium tuberculosis memerlukan zat makanan tambahan berupa serum atau darah yang tidak mengandung fibrinogen lagi. Menurut  Dwidjoseputro (2010: 39), fibrinogen adalah zat yang menyebabkan darah menjadi kental apabila keluar pada luka. Serum atau darah itu dicampurkan kedalam medium yang sudah disterilkan. Jika pencampuran ini dilakukan sebelum sterilisasi, maka serum atau darah tersebut akan mengental akibat pemanasan. Medium pembiakan yang mengandung antibiotik dapat juga dapat juga berfungsi sebagai medium pembiakan selektif.
Menurut Irianto (2007: 131), antibiotik menghambat pertumbuhan secara selektif dan dapat digunakan dengan efektif pada isolasi spesies patogen dari bahan pemeriksaan campuran. Sabourand-dekstrose-agar yang mengandung sikloheksemide dan kloramfenikol akan membentuk pertumbuhan dermatofil dan kebanyakan fungsi saprofit dan bakteri yang terdapat dalam bahan pemeriksaan terhambat tumbuhnya.
. Penambahan bahan-bahan ini kedalam media berarti medium yang digunakan termasuk medium yang diperkaya. Menurut Pelczar & Chan (2007: 137), menyatakan bahwa medium yang diperkaya merupakan suatu medium yang dibuat dengan baik dengan menambahkan bahan-bahan atau unsur-unsur yang diperlukan oleh bakteri agar dapat tumbuh dengan baik. Media NA digunakan untuk membiakkan bakteri, sedangkan media PDA digunakan untuk membiakkan jamur.
NA mempunyai komposisi yang terdiri dari ekstrak-ekstrak agar-agar yang didalamnya mengandung protein, karbohidrat, vitamin, juga terdapat faktor pertumbuhan yang tidak mampu disintesis oleh mikroorganisme. Menurut pendapat Waluyo (2005: 67), mikroba dapat menembus medium kapas yang hidup di dalam medium kaldu atau medium NA ini. Hal ini disebabkan karena medium ini mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba dan mengangkut asam amino, vitamin ataupun nukleotida.
Susunan dan kadar nutrisi suatu medium untuk pertumbuhan mikroba harus seimbang agar mikroba dapat tumbuh optimal. Hal ini perlu dikemukakan mengingat banyak senyawa yang menjadi zat penghambat atau racun bagi mikroba jika kadarnya terlalu tinggi (misalnya garam dari asam lemak, gula dan sebagainya). Menurut Anonim (2011: 1), bahwa banyak alga yang sangat peka terhadap fosfat anorganik. Disamping itu, dalam medium yang terlalu pekat aktivitas metabolisme dan pertumbuhan mikroba dapat berubah. Perubahan faktor lingkungan menyebabkan aktivitas fisiologi mikroba terganggu, bahkan mikroba dapat mati.

V.      KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.        Perlu dilakukannya sterilisasi terlebih dahulu sebelum membuat media.
2.        Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat untuk menumbuhkan mikroba.
3.   Medium pembiakkan yang digunakan utnuk mengembangbiakkan bakteri dilaboratorium antara lain medium pembiakan dasar, medium pembiakan penyubur, medium pembiakan selektif, dan cara mendapatkan biakan murni.
4.     Susunan dan kadar nutrisi suatu medium untuk pertumbuhan mikroba harus seimbang agar mikroba dapat tumbuh optimal. 
5.  Jenis-jenis medium bermacam-macam sesuai dengan kepentingan dari penggunaannya dan untuk keperluannya.

2 komentar:

Cara Seo Blogger