LEMBAR HASIL
KERJA
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
Judul
Praktikum : Pengenalan Alat
Laboratorium dan Alat Sterilisasi
Nama
/ NIM :
Neddy Ferdiansyah / 08101004016 Kelompok : V (Lima)
Asisten : Erni Angraini Tanggal :
04-10-2011
I.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah :
Untuk
mengetahui prinsip kerja dan cara penggunaan mikroskop serta untuk melakukan sterilisasi
terhadap alat dan medium.
II.
LANDASAN
TEORI
Makhluk
hidup dibedakan menjadi dua menurut bentuk dan struktur selnya yaitu bersel satu
dan makhluk hidup bersel banyak, makhluk
hidup ini tidak dapat dilihat dengan mata kita, karena panca indra manusia memiliki
kemampuan daya pisah atau daya lihat yang sangat terbatas. Salah satu alat bantu
yang sering digunakan dalam penelitian atau pengamatan tentang organisme yang
tidak bias dilihat dengan mata, terutama dalam bidang biologi adalah mikroskop dalam
bahasa latin mikro diartikan kecil sedangkan scopium berarti penglihatan
(Anonim 2011: 1).
Mikroskop merupakan salah satu alat
laboratorium yang digunakan untuk membantu manusia dalam suatu penelitian ilmiah
untuk melihat benda yang berukuran mikro yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
oleh manusia. Masing-masing dari jenis lensa didalamnya berisi beberaspa jenis
lensa dengan susunan tertentu. Mikroskop optik yang banyak digunakan sekarang
yang tersusun oleh dua lensa yakni lensa objektif dan lensa okuler (Campbell
2000: 111),
Bakteri adalah mahkluk hidup yang
kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang (tanpa bantu alat pembesar)
oleh manusia. Begitu juga dengan Paramecium
dan sebagainya sehingga bantuan alat pembesar
juga sangat diperlukan untuk melihat isi dari sel pada makhluk hidup. Bentuk organisme-organisme
yang kecil untuk melihat jaringan yang ada di dalam tubuh organisme serta banyak
lagi hal lainnya. (Anonim 2009: 2).
Panca indra manusia memiliki kemampuan
daya pisah terbatas, oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme
yang akan mati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu yaitu berupa
mikroskop yang berfungsi untuk meningkat kemampuan daya pisah seseorang sehingga
memungkinkan dapat mengamati objek yang sangat halus sekalipun(Campbell 2010:
2).
Mikroskop pertama kali ditemukan pada
tahun 1632 oleh seorang ilmuwan berkebangsaan belanda bernama Antoni Van
leuwenhoek, dia berhasil membuat mikroskop berlensa tunggal yang sangat sederhana.
Mikroskop yang pertama kali ditemukan ini memiliki pembesarannya dapat mencapai
270 kali dengan mikroskop ini Antoni Van Leuwenhoek dapat melihat benda kecil dalam
`tetesan air sekalipun (Anonim 2010: 1).
Sebagian besar sterilisasi kering
biasanya digunakan suhu 160-1650 C selama 1 jam, cara ini baik
dilakukan terhadap alat-alat kering terbuat dari kaca seperti tabung reaksi,
cawan petri, labu, pipet tetes, pinset, gunting, kapas, alat suntik dari kaca,
semua bahan itu harus disterilkan dalam jumlah sedikit dan dalam lapisan tipis
tidak lebih dari 0,5 cm dalam cawan petri (Irianto 2006: 86).
Hingga
saat ini sudah ada dua macam mikroskop yaitu mikroskop cahaya yang biasa
digunakan dalam bidang penelitian dan pendidikan. Mikroskop elektron yang
digunakan dalam bidang kedokteran karena mikroskop ini mempunyai pembesaran
yang lebih dibandingkan mikroskop cahaya (Campbell 2000: 111).
Tujuan
sterilisasi dalam mikrobiologi adalah untuk mendapatkan keadaan steril,
mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas, gas-gas seperti
formaldehid, etilenoksida atau beta pnolakton oleh bermacam-macam larutan
kimia. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi
kecepatan tinggi atau oleh filtrasi. Pensterilan dengan uap dalam tekanan
dilakukan dalam autoklaf, dalam autoklaf ini uap berada dalam keadaan jenuh dan
peningkatan tekanan mengakibatkan suhu yang tercapai menjadi lebih tinggi. Suhu
dapat meningkat sampai 1210 c (Irianto 2006: 75).
I.
HASIL
PENGAMATAN
1.
Alat
Laboratorium
NO
|
Gambar
Alat
|
Fungsi
|
1.
|
Cawan petri
|
Sebagai tempat media padat untuk menumbuhkan
mikroba
|
2.
|
Beker gelas
|
Sebagai alat penampung zat-zat yang
diperlukan dalam ukuran tertentu
|
3.
|
Tabung reaksi
|
Untujk mereaksikan sampel dan zat-zat
tertentu untuk percobaan dan sebagai tempat medium
|
4.
|
Pipet tetes
|
Alat untuk mengambil zat-zat cair tanpa
memperhitungkan volume
|
5.
|
Erlenmeeyer
|
Alat untuk mereaksikan zat satu dengan yang
lain dalam skala yang lebih besar, dan tempat pembuatan medium
|
6.
|
Gelas ukur
|
Alat pengukur zat cair dengan pengukuran.
|
7.
|
Bunsen
|
Sebagai alat pemanas agar terjadi rekasi
dengan bahan bakar spiritus dan alat sterilisasi jarum ose.
|
8.
|
Rak tabung
|
Untuk meletakkan tabung reaksi dengan posisi
tegak.
|
9.
|
Jarum ose
|
Untuk memindahkan mikroba dari tabung satu ke
tabung lain, sebagai alat inokulasi mikroba.
|
10.
|
Alumunium foil
|
Untuk membungkus alat-alat yang akan di
sterilkan.
|
11.
|
Pipet serologis
|
Untuk mengambil dan memindahkan bahancair
dengan volume yang ditentukan.
|
12
|
Hot plate
|
Untuk memanaskan larutan dan homogenesasi.
|
13.
|
Timbangan analitik
|
Untuk menimbang bahan-bahan yang digunakan dalam
percobaan.
|
14.
|
Mikroskop
|
Alat untuk melihat mikroorganisme yang sangat
kecil
|
15.
|
Jarum penusuk
|
Untuk membuat percobaan melihat pergerakan
bakteri pada medium agar tegak.
|
16
|
Magnet stirrer
|
Untuk membantu pengadukan menjadi homogeny
pada saaat di hot plate.
|
17.
|
Corong
|
Alat bantu dalam memindahkkan cairan dari
satu tempat ke tempat lain.
|
18.
|
Kaca penutup
|
Sebagai penutup dari kaca objek untuk
mikroskop.
|
19.
|
Kaca objek
|
Kaca yang digunakan untuk menaruh preparat
yang akan diamati pada mikroskop.
|
20.
|
Tabung reaksi bertutup
|
Alat untuk mengocok larutan menjadi homogen
dalam jangka waktu yang lama.
|
2.
Alat
Sterilisasi
No.
|
Gambar Alat
|
Fungsi
|
1
|
Bunsen
|
Alat
untuk menciptakan kondisi yang steril
|
2
|
Penangas
air
|
Alat
untuk pemanas
|
3
|
Autoklaf
|
Alat
untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang diamati
|
4
|
Inkubator
|
Alat
untuk menginkubasi mikroba pada suhu yang terkontrol
|
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. http://www.id.wikipedia.org.mikroskop/sterilisasi. Di akses pada
tanggal 02 Oktober 2011 pukul 16.45 WIB.
Campbell. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga. xxi + 438 hlm.
Irianto,
koes. 2006. Mikrobiologi menguak dunia
mikroorganisme. Bandung: Yrama Widya. 255 hal.
0 komentar:
Post a Comment