Ads 468x60px

Friday 6 December 2013

Preparat Tetes Bergantung (Hanging drop)



LEMBAR HASIL KERJA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Judul Praktikum    : Preparat Tetes Bergantung (Hanging drop)
Nama / NIM          : Neddy Ferdiansyah / 08101004016       Kelompok  : V (Lima)
Asisten                   : Erni Angraini                                          Tanggal      : 04-10-2011
I.    TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah :
            Untuk melihat pergerakan mikroorganisme.

II.    LANDASAN TEORI
            Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah denga mikrosop cahaya karena dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat melihat dengan mata telanjang. Pada umumnya maka tidak mampu membedakan benda dengan diameter ebih kecil dari 0,1 mm (Anonim 2009: 1).
            Mikroorganisme di pelajari di laboratorium untuk banyak tujuan. Derajat perinciaan untuk mempelajari itu bergantung pada maksud pemeriksaan laboratorium tersebut sebagai contoh seorang ahli mikro biologi mungkin hanya mau menentukan tipe utama atau tipe jasad renik yang terdapat dalam suatu spesimen harus mengidentifikasi setiap jenis dalam spesimin yang di ambil dari seorang pasien agar hasil yang diinginkan sesuai (Pelczar & Chan 2005: 68).
            Preparat tetes bergantung memungkinkan pemeriksaan organisme hidup yang tersintensi dalam zat air.Preparat ini di peroleh dengan menaruh setetes zat alir yang mengandung organisme pada kaca objek dan menutup nya dengan kaca.kaca yang sangat tipis dinamakan kaca tutup.untuk mengurangi laju penguraian dan penguapan atau meniadakan aliran udara.tetesan itu biasa nya dilingkari dengan jeli petroleom atau bahan serupa sehingga antara kaca objek dan kaca penutup tertutup rapat (Anonim 2010: 1).
            Gerakan dari bakteri dapat di bagi dua yaitu gerak aktif dan gerak pasif.Gerak pasif adalah gerak yang disebabkan dari benda-benda disekitarnya dan mengakibatkan bakteri terbawa pergerakan dari lingkungannya, sedangkan gerak aktif adalah gerak bakteri yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya sehingga bakteri dapat bergerak bebas tanpa ada pengaruh dari lingkungannya (Anonim 2011: 2).
            Pengamatan morfologi sel bakteri secara mikroskopis memerlukan teknik dan cara khusus yaitu dengan cara pengecatan pewarnaan dan tapa pengecatan. Fungsi dari pengecatan adalah untuk member warna pada sel, membedakan satu bakteri dengan bakteri lainnya meskipun morfologinya sama dan untuk mengetahui sifat bakteri. Pengamatan bakteri tanpa pengecatan dilakukan dengan menggunakan teknik yang menggunakan kondensor khusus dan cara tetes bergantung (Pelczar 2005: 68).
            Berdasarkan cara pergerakannya mikroba dapat dibagi yaitu mikroba yang bergerak secara motil dan non motil. Mikroba motil adalah mikroba yang dapat bergerak karena mempunyai flagella, sedangkan bakteri yang non motil tidak dapat bergerak karena tidak memiliki flagella untuk dapat melihat pergerakan dari mikroba dapat dilakukan pengamatan dengan cara preparat tetesan bergantung dan keuntungan preparat tetesan bergantung ini adalah preparat ini dilindungi oleh vaselin sehingga tidak terjadi penguapan bakteri sehingga dapat juga dilihat dengan media padat (Anonim 2011: 2).
            Preparat basah dipriksa dengan mikroskop medan terang, sangatlah penting untuk menyesuaikan untuk menyesuaikan sumber cahayanya dengan benar. Intensitas cahaya dapat dikurangi dengan filter khusus mikroskopi medan gelap dan mikroskop kontras fase memberikan keuntungan khusus untuk pemeriksaan sel-sel mikroba yang tidak diwarnai yang tersuspensi dalam cairan.  Ada dua macam preparat yang bersifat basah yaitu sekapan basah dan tetes bergantung kedua macam preparat tersebut menggunakan setetes cairan yang mengandung mikroba hidup, preparat ini digunakan dalam mikrobiologi untuk pengamatan bentuk organisme seperti bakteri dan jamur (Pelczar & Chan 2005: 81). 



III.          HASIL PENGAMATAN
1.      Preparat tetes bergantung

Keterangan
1.      Bakteri
2.      Arah pergerakan 
3.   Medium air selokan




IV.             PEMBAHASAN

Pengamatan preparat tetes bergantung didapatkan hasil pada tetesan air selokan terdapat pergerakan euglena yang bergerak secara memutar ke atas.Euglena yang terlihat berwarna hijau,berbentuk lonjong dan pipih. Menurut Irianto (2077: 26) menyatakan bahwa euglena merupakan protozoa yang mempunyai flagel serta memiliki klorofil dan kloroflas yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan tingkat tinggi. Para ahli tumbuhan sebagai dunia tumbuhan karena mengandung klorofil sedangkan par4a ahli hewan  memasukan euglena sebagai hewan karena bergerak secara aktif dan memiliki bintik mata.
Gerak brown merupakan salah satu gerak yang merupakan suatu gerak yang dapat menstabilkan koloid karena gerak terus menerus,maka partikel koloid ini dapat mengimbangi gaya gravitasi sehingga tidak mengendap, semakin kecil ukuran koloid, maka semakin cepat pula gerak brown terjadi, demikian pula semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak brown terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak brown sulit diamati dalam pengamatan danm tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi). Menurut Anonim (2011: 1),bahwa sel prokariotik yang bersifat unisellular tidak mengandung struktur yang di batasi membrane didalam sitoplasma nya disebut bakteri. Sebagian besar bakteri dapat berubah-ubah bentuk atau sifat yang di sebut pleomorfik. Pada jenis permanen merupakan hasil perubahan genetic yang irreversible.
Berdasarkan praktikum tentang hanging drop ini atau tetesan bergantung ini bertujuan untuk mengamati pergerakan bekteri, dalam pengamatan ini digunakan suatu alat yaitu mikroskop. Menurut Prescott (1993: 20), bahwa mikroskop digunakan untuk melihat mikroorganisme yang tidak terlihat oleh mata telanjang, karena kita dapat menggunakan perbesaran agar mikroorganisme terlihat dengan jelas. Perbesaran total objek dapat dengan mengalihkan perbesaran lensa objek dengan mengalihkan perbesaran lensa okuler.
Vaseline dalam pembuatan preparat tetes bergantung agar bakteri atau bahan yang akan diamati atau dijadikan preparat tidak keluar atau bakteri ada terkurung didalam lubang kaca benda, sehingga tidak akan terhambur kemana-kemana. Adapun pada percobaan ini didapatkan hasil preparat yang telah diamati menggunakan mikroskop. Menurut pendapat Anonim (2011: 1), bahwa gerakan yang terdapat pada preparat air got adalah gerakkan bakteri berliku-liku dan biasanya maju, sedangkan pada preparat air sungai terdapat hasil gerakkan Brown yang biasanya lurus-lurus dan tak tentu arahnya. Pada preparat air sungai tidak didapatkan hasil atau gerakkan bakteri, itu dikarenakan kandungan bakteri yang terdapat pada air sungai lebih sedikit dari pada air got, serta air sungai lebih jernih dibandingkan dengan air selokan.
Mikroskop memiliki bermacam-macam jenis. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dinyatakan oleh Prescott (1993: 23), bahwa mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali, mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Karena keterbatasan daya tembus cahaya maka sulit untuk bias mendapatkan perbesaran yang lebih tinggi. Untuk mengamati bagian-bagian sel yang sangat halus digunakan mikroskop elektron yang menggunakan magnet sebagai pengganti lensa.
Vaselin dalam pembuatan preparat tetes bergantung digunakan supaya bakteri atau bahan yang akan diamati tidak keluar dari wilayahnya, jadi bakteri terkurung di dalam ruang kaca benda, sehingga tidak akan beredar kemana-mana. Menurut Anonim (2011: 1), bahwa adanya gerakan bakteri biasanya berliku-liku dan biasanya maju, sedangkan preparat air sungai terdapat hasil gerakan brown yang biasanya lurus-lurus dan tak tentu arahnya. Dalam praktikum ini, pengamatan terhadap air sungai lebih sedikit dari pada air got, serta air sungai lebih sedikit daripada air got.
Berdasarkan hasil pengamatan gerak bakteri maju dan arah pergerakannya tak menentu, sel bakterinya berbentuk bulat lonjong dengan warna hijau dan protozoa yang berwarna hijau dan hitam pada membran luarnya dan tanpa dilengkapi inti. Bakteri ini dari medium yang berasal dari air selokan yang berupa jenis Eschericia Coli yang memang sering berada di tempat-tempat seperti air yang tergenang. Menurut Volk (1993: 56) berpendapat bahwa bakteri E. Coli ini melakukan pergerakan bolak-balik yang mortalitasnya disebabkan karena memiliki flagela. Flagela bakteri berbentuk silinder, bentuk sulur spiral ditemukan hampir semua bakteri yang berenang bebas.
Pergerakan bakteri yang aktif tidak dipengaruhi oleh lingkungan sehingga bakteri dapat bergerak bebas. Menurut Anonim (2011: 2), bahwa gerakan dari bakteri dapat di bagi dua yaitu gerak aktif dan gerak pasif.Gerak pasif adalah gerak yang disebabkan dari benda-benda disekitarnya dan mengakibatkan bakteri terbawa pergerakan dari lingkungannya, sedangkan gerak aktif adalah gerak bakteri yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya sehingga bakteri dapat bergerak bebas tanpa ada pengaruh dari lingkungannya.
Pergerakan pada bakteri yang bersifat motil menunjukkan pergerakan yang lebih kompleks menuju ke arah tertentu (bukan gerak brown), sedangkan gerak pada bakteri yang bersifat tidak motil adalah gerak maju mundur secara zig-zag yang disebut dengan gerak brown. Menurut Anonim (2011: 4), gerak brown terjadi karena adanya benturan dengan molekul air. Gerakan ini terjadi karena adanya tumbukan antara molekul-molekul pelarut dengan molekul koloid.
Bakteri biasanya diteliti di laboratorium yang berukuran antara 0,5-2 mm lebarnya, dan 1-5 mm panjangnya, sehingga pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan ukuran setiap bakteri yang akan diamati. Menurut Irianto (2002: 56), bahwa sekarang pengukuran yang lebih tepat dilakukan dengan alat mikrometer yang diletakkan pada lensa okuler, dan skala yang terdapat pada mikrometer yang diletakkan di kaca objek. Pada sebagian besar bakteri, dapat berubah-ubah bentuk atau sifat yang disebut bentuk pleomorfik. Pada jenis permanen, merupakan hasil perubahan genetik yang irreversible.
Hanging drop atau biasa dikenal dengan preparat tetes bergantung merupakan salah satu cara untuk mengamati mikroba yang berada di genangan air. Menurut Anonim (2010: 1), bahwa preparat tetes bergantung memungkinkan pemeriksaan organisme hidup yang tersintensi dalam zat air.Preparat ini di peroleh dengan menaruh setetes zat alir yang mengandung organisme pada kaca objek dan menutup nya dengan kaca.kaca yang sangat tipis dinamakan kaca tutup.untuk mengurangi laju penguraian dan penguapan atau meniadakan aliran udara.tetesan itu biasa nya dilingkari dengan jeli petroleom atau bahan serupa sehingga antara kaca objek dan kaca penutup tertutup rapat.

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Bakteri memiliki pergerakan maju dan tidak tentu arah.
2.      Vaseline digunakan agar bakteri terkurung pada daerah pengamatan.
3.      Pergerakan bakteri dipengaruhi oleh adanya flagela pada permukaan tubuhnya
4.   E. Coli cenderung bergerak ke arah tepi untuk mendapatkan udara karena bakteri ini termasuk aerob. 
5.     Bentuk bakteri yang didapat berupa bentuk basil



0 komentar:

Post a Comment

Cara Seo Blogger